Sunday, 13 October 2019

KONSTIPASI

Frekuensi buang air besar pada masing-masing individu sehat mungkin bervariasi, normalnya berkisar tiga kali sehari sampai dengan tiga kali seminggu. Adanya penurunan abnormal pada frekuensi buang air besar dengan disertai/tanpa rasa nyeri selama mengejan disebut sebagai konstipasi atau sembelit. Feses dengan konsistensi keras dapat menimbulkan kesulitan defekasi (buang air besar).

Penyebab terjadinya konstipasi

Ketika makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, tubuh akan mengambil nutrisi atau zat-zat gizi dan air dari makanan tersebut. Sisa atau ampas dari makanan tersebut selanjutnya dikeluarkan melalui usus halus lewat kontraksi usus.
Kurangnya mengkonsumsi cairan, kurangnya beraktivitas, tidak cukupnya makan makanan berserat, konsumsi obat-obatan tertentu, tidak menyegerakan ke kamar mandi saat ingin buang air besar dan secara teratur menggunakan laksatif atau obat pencahar akan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pencernaan yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya konstipasi.

Cara penanganan konstipasi

Makan makanan dengan cukup kandungan serat dan minum cukup banyak cairan adalah kunci dalam penanganan konstipasi. Dengan minum cukup air dan makanan berserat akan membantu pergerakan feses dan membuat feses menjadi lebih lunak. Peningkatan aktifitas fisik juga akan membantu dalam mengatasi konstipasi.

Beberapa tips pencegahan konstipasi

  • Jangan mengabaikan atau menahan keinginan anda untuk buang air besar.
  • Makanlah lebih banyak makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
  • Minumlah cukup banyak air, kira-kira 8 gelas setiap hari.
  • Jangan mengkonsumsi obat pencahar (laksatif) terlalu sering. Penggunaan laksatif secara berlebihan bisa merusak tinja dan bisa membuat konstipasi yang terjadi bertambah parah.
  • Sering berolahraga atau beraktifitas.
  • Batasi makanan yang tinggi lemak dan gula (seperti makanan yang manis-manis, keju, dan makanan olahan). Makanan-makanan tersebut dapat menimbulkan konstipasi.

Hindari obat pencahar

Laksatif (obat pencahar) seringkali dianggap sebagai solusi termudah untuk mengatasi konstipasi, tetapi jika tidak digunakan secara benar, obat ini sebenarnya dapat menimbulkan masalah lain yang lebih banyak.
Laksatif bekerja melalui banyak cara dan masing-masing jenis menimbulkan masalah tersendiri. Beberapa diantaranya bersifat sebagai lubrikan (pelumas), sedangkan lainnya dapat melunakkan konsistensi feses, menyerap air lebih banyak pada usus besar, dan ada juga yang membentuk massa. Salah satu bahaya dari laksatif yaitu dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya. Bahkan beberapa jenis laksatif diketahui dapat merusak sel-sel saraf pada kolon (usus besar) sampai akhirnya membuat individu tersebut tidak dapat buang air besar lagi. Laksatif dapat menghambat absorpsi atau menghilangkan efikasi obat. Laksatif berbahan dasar minyak mineral dapat mencegah absorpsi vitamin A, D, E, dan K. Jenis laksatif lainnya dapat merusak dinding usus. Karena itu penggunaan laksatif sebaiknya dihindari dan hanya digunakan atas anjuran dokter. Untuk mengatasi konstipasi, individu lebih dianjurkan untuk secara rutin berolahraga, cukup minum, dan mengonsumsi makanan yang tinggi serat. SUMBER:https://yankes.itb.ac.id/informasi/kesehatan/konstipasi-penyebab-dan-cara-penanganan-yang-tepat/

Related Posts:

  • GEJALA KEKURANGAN VITAMIN 1. Bibir pecah-pecah dan juga di sudut mulutIni seperti ada celah di sudut mulut, atau bibir yang terasa pecah-pecah. Masalah sudut mulut atau bibir pecah-pecah bukan hanya karena kekurangan vitamin C (seperti yang dikira ba… Read More
  • DIARE Diare adalah suatu kondisi ketika gerak peristaltik usus lebih cepat dari biasanya sehingga pengeluaran buang air besar (BAB) lebih encer dan frekuensinya lebih banyak. Terkadang, diare bukanlah suatu penyakit yang berbahaya… Read More
  • HEPATITIS Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain … Read More
  • KONSTIPASI Frekuensi buang air besar pada masing-masing individu sehat mungkin bervariasi, normalnya berkisar tiga kali sehari sampai dengan tiga kali seminggu. Adanya penurunan abnormal pada frekuensi buang air besar dengan disertai/t… Read More
  • GEJALA KEKURANGAN MINERAL . Rambut rontok Seng penting bagi replikasi sel yang baik dan penyerapan protein dan fungsi ini penting untuk membuat rambut tebal dan bersinar. Sebuah penelitian di tahun 2013 dalam Annals of Dermatology pada 31… Read More

0 comments:

Post a Comment